Minggu, 05 September 2010

Fotografi Pernikahaan

Fotografi pernikahan merupakan sesuatu yang cukup penting untuk sebagian besar orang, karena pernikahaan adalah suatu “rite of passage” atau gerbang menuju hidup baru. Maka dari itu pasangan yang akan menikah sebaiknya memikirkan hal ini baik-baik. Momen yang telah lewat, tidak dapat diulang lagi.

Maka dari itu, sebaiknya memilih fotografer yang mampu dan berpengalaman daripada fotografer jadi-jadian. Seseorang yang memiliki peralatan fotografi canggih, belum tentu dapat menghasilkan karya baik. Banyak elemen dalam fotografi pernikahaan ini yang mungkin mengejutkan fotografer yang kurang pengalaman.

Fotografi pernikahan itu berlangsung cukup lama, biasanya tidak kurang dari delapan jam. Dan biasanya jadwalnya sangat padat. Ini sangat menguras energi fotografer dan asisten. Selain itu, fotografer juga harus memilki sistem kerja. Tanpa sistem kerja yang baik, maka bila terjadi sesuatu hal seperti kamera gagal berfungsi, maka fotografer menjadi panik dan banyak momen foto yang terlewatkan.

Dalam memilih fotografer pernikahan, perlu dilihat gaya dari fotografer tersebut. Ada beberapa gaya yang populer, antara lain:

Gaya fotojurnalistik / candid / reportase
Gaya fotojurnalistik adalah gaya dimana fotografer mengabadikan momen-momen tanpa mengganggu jalannya pernikahan. Fotografi jenis ini menangkap emosi seperti kegembiraan, keharuan, dan lain-lain. Fotografer tidak mengatur pose dari kedua mempelai maupun keluarga dan tamu. Foto diambil apa adanya.

Sepuluh duapuluh tahun yang lalu, gaya ini tidak populer dan hanya segelintir orang yang menyukai gaya ini. Hal ini dimungkinkan karena orang saat itu “jaga image” dan selalu ingin terlihat cantik. Tapi beberapa tahun terakhir ini, gaya fotojurnalisme/candid menjadi cukup populer sampai fotografer yang tidak bergaya inipun ikut-ikutan mengiklankan diri sebagai fotografer candid.

Fotografer candid itu cukup sulit, karena diperlukan kejelian dan kecepatan yang tinggi. Karena tidak bisa memerintahkan subjek foto untuk berpose, maka bila momennya lewat, maka tidak akan bisa terulang kembali. Selain itu juga diperlukan kesabaran ekstra dalam menunggu momen yang pas.

Meski demikian, hasil foto gaya ini diakui banyak orang memiliki artistik yang lebih tinggi, dan juga bila dieksekusi secara benar, fotografer akan bisa menangkap intisari dan mampu menceritakan apa-apa yang terjadi dalam acara pernikahan tersebut. Berbeda dengan gaya lain, hasil fotojurnalistik ini memiliki kesan klasik dan “timeless.”

Gaya tradisional
Gaya tradisional adalah gaya dimana tujuan utama fotografer adalah mengambil gambar semua orang yang hadir. Biasanya fotografer bersifat sangat direktif yaitu meminta subjek fotonya untuk berpose sesuai keinginan fotografer tersebut.Foto gaya tradisional sangat diminati oleh satu generasi yang lampau karena mereka ingin mengetahui siapa-siapa saja yang hadir dalam pernikahan, dan ingin selalu tampil sempurna di atas foto. Karena itu, foto-foto gaya tradisional terkesan tidak alami.

Fotografer gaya ini biasanya memiliki kepintaran interpersonal (hubungan antar manusia) yang baik, sehingga bisa berinteraksi dengan klien dengan baik. Selain itu, peralatan fotografi yang dipakai juga cukup rumit dan besar, misalnya mengunakan tripod, beberapa lampu kilat dan juga penyangganya.

Gaya Kombinasi (Dokumentari)
Gaya ini adalah perpaduan antara gaya tradisional dan gaya fotojurnalisme. Tujuan fotografer dalam adalah meliput acara pernikahan secara detil, baik elemen-elemen pernikahaan seperti dekorasi bunga, makanan, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Fotografer juga mengabadikan momen-momen candid tapi tidak se fokus dan se alami yang ditangkap oleh fotografer candid. Berbeda dengan gaya candid, fotografer dengan gaya ini banyak memberikan instruksi kepada subjek fotografinya untuk berpose atau melakukan sesuatu aktifitas.

Gaya ini cukup populer dan menjadi kompromi bagi pasangan yang ingin memiliki foto bergaya tradisional/formal maupun fotojurnalistik. Fotografer bergaya ini memerlukan kemampuan interpersonal yang tinggi dan juga kreatifitas diatas rata-rata.

Memilih fotografer pernikahan yang ideal memang kompleks, tapi bila Anda mencari dan memeriksa karya-karya calon fotografer pernikahan Anda dengan teliti, maka Anda akan menemukan yang pas dengan selera dan anggaran Anda.