Minggu, 05 September 2010

Belajar Fotografi

Meskipun cukup rumit, fotografi bisa dipelajari siapa saja, tua maupun muda, lelaki maupun perempuan, orang barat maupun timur. Ada beberapa jalur dalam belajar fotografi tapi yang populer yaitu jalur formal atau pendidikan, dan jalur informal yaitu secara otodidak.

Jalur pendidikan formal yaitu mempelajari fotografi di sekolah atau kuliah. Jalur pendidikan informal yaitu mempelajari fotografi dengan usaha sendiri, misalnya belajar dari orang yang lebih menguasai fotografi, membaca buku, atau dengan latihan sendiri.

Lalu jalur mana yang terbaik? Sulit menentukan yang terbaik untuk setiap orang. Menurut fakta di lapangan, jalur apapun bisa mengantar Anda menjadi fotografer yang mahir namun Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan tiap jalur sehingga bisa memilih yang paling cocok untuk Anda.

Jalur pendidikan formal biasanya memerlukan biaya cukup besar dan waktu yang tidak fleksibel. Tetapi banyak kelebihan dalam menempuh pendidikan formal dalam fotografi. Pertama, Anda memiliki seorang mentor/guru yang dapat membimbing Anda sehingga proses belajar menjadi lebih efektif. Kedua, Anda dituntut disiplin dalam mengerjakan tugas. Ketiga, Anda akan belajar tentang konsep dan sejarah fotografi. Mungkin hal terakhir ini yang membedakan antara fotografer yang belajar di jalur formal dan informal. Dengan menguasai konsep fotografi dan memahami sejarah fotografi, hasil karya akan lebih efektif mengkomunikasikan atau mengekspresikan apa yang ingin Anda sampaikan. Selain itu Anda juga dapat mengapresiasi karya fotografer lain.

Jalur pendidikan informal merupakan jalur yang sangat populer karena tidak diperlukan biaya dan waktu belajar fleksibel tergantung dari banyaknya waktu yang kita miliki. Fotografer yang belajar secara otodidak menghabiskan waktu untuk latihan foto sendiri, membaca buku / artikel di internet atau belajar dari teman atau klub fotografi. Kelemahan jalur ini adalah kecenderungan kita menjadi tidak disiplin, tidak ada guru pembimbing sehingga bila kita kesulitan, relatif sulit mencari bantuan. Ketiadaan guru juga menjadi masalah ketika kita harus evaluasi karya foto kita. Maka dari itu pentingnya menjadi mentor, seorang yang lebih ahli dari kita untuk membantu perkembangan ilmu fotografi kita.

Karena dalam jalur informal kita dapat memilih jenis fotografi yang kita suka secara langsung, maka waktu belajar menjadi lebih efisien dan kita lebih terasah dalam belajar bidang tersebut. Sedangkan dalam jalur informal, kita diharuskan untuk belajar berbagai jenis fotografi tidak peduli apakah kita menyukai jenis fotografi tersebut atau tidak. Contohnya, kita menyukai foto potret, tapi dalam kelas fotografi, kita juga diharuskan untuk belajar foto produk dan foto makro.

Selain jalur diatas, kita juga bisa belajar fotografi dengan menghadiri workshop dan seminar fotografi untuk mengisi apa yang kurang dari ilmu fotografi kita. Belajar dari jalur ini kurang lebih merupakan campuran dari jalur formal dan informal. Yang perlu diperhatikan bagi yang menyukai workshop dan seminar adalah materi acara dan reputasi pembicara. Banyak event organizer yang menyelenggarakan workshop dan seminar dengan tujuan mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya sehingga kualitas materi dan pembicaranya jauh dari standar. Selain itu, kadangkala, workshop diadakan untuk memamerkan karya fotografer, bukan untuk mendidik sehingga setelah selesai mengikuti workshop, peserta tidak merasa mendapatkan ilmu baru. Untuk itulah diperlukan penelitian terlebih dahulu sebelum mengikuti workshop atau seminar, sehingga Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan, baik ilmu maupun sumber inspirasi.

Lalu jalur pendidikan mana yang paling ideal? Setiap orang memiliki interes yang berbeda-beda dan memiliki kebutuhan khusus. Saya harapkan dengan adanya artikel ini dapat membantu menentukan jalur pendidikan yang paling cocok untuk Anda.