Selasa, 14 September 2010

Mode dalam kamera digital SLR

Dalam artikel ini saya ingin menjelaskan perbedaan mode dalam digital SLR dan perbedaannya.

Auto ([ ]) = Ini mode otomatis, seperti ketika kita pakai kamera saku. Kamera akan mengukur cahaya, menginterpretasikannya dan kemudian mengatur setting secara otomatis. Ketika kamera merasa kondisi lingkungan kurang terang, maka kamera akan otomatis menyalakan flash untuk mengkompensasi kekurangan tersebut.

Pengalaman saya: Saya tidak pernah mengunakan mode ini, dan saya tidak sarankan Anda untuk mengunakannya, terutama bila Anda mengerti tentang fotografi.

P atau program mode = Seperti model Auto, kamera akan menentukan setting yang paling sesuai. Seperti model Auto, kamera akan menentukan setting yang paling sesuai. Kemudian Anda bisa mengubah nilai bukaan atau shutter speed. Kamera ini tidak akan mengunakan flash meskipun kondisi lingkungan cukup gelap.

Pengalaman saya: Saya jarang sekali mengunakan mode ini.

A / Av atau Aperture priority = Kita menentukan besarnya bukaan / aperture lensa, dan kamera menentukan shutter speed (kecepatan).

Pengalaman saya: Mode ini termasuk mode favorit saya, karena saya suka menentukan depth of field (bagian yang fokus dan tidak). Contoh, bila saya sedang memotret foto orang, dan saya ingin latar belakangnya kabur, maka saya akan mengeset bukaan f/2.8 atau f/1.4. sedangkan kalau saya sedang memotret foto grup atau pemandangan, dan saya ingin semua dalam fokus, maka saya set bukaan f/8 atau f/16. Dengan mengendalikan bukaan saya tidak perlu repot repot menentukan shutter speed atau ISO.

Aperture / Bukaan juga menentukan berapa banyak cahaya masuk. Jika saya berada ditempat yang gelap dan memerlukan lebih banyak cahaya, saya akan memperbesar bukaan (mengecilkan angka bukaan), supaya lebih banyak cahaya masuk.

Yang perlu diperhatikan dalam mode ini adalah bila cahaya lingkungan gelap, sehingga kamera terpaksa mengeset shutter speed yang rendah/lama. Hal ini dapat menimbulkan gambar yang kabur karena kamera goyang saat merekam gambar. Untuk itu, solusinya memakai tripod, atau mengkompensasi dengan menaikkan ISO.

S /TV atau Shutter priority = Kita menentukan berapa cepet shutter speed, lalu kamera menentukan bukaan, dan ISO (bila posisi di Auto ISO). Setting ini dipakai kalau kita ingin mendapatkan efek freeze (beku) atau efek motion (gerak).

Kalau kita set shutter speed tinggi seperti 1/640 detik, maka hasilnya gerakan orang atau benda yang sedang bergerak menjadi beku, sebaliknya kalau kita set 1/15 detik atau lebih rendah lagi benda/orang yang bergerak, maka kita akan menangkap motion blur. Teknik ini cocok untuk merekam gerakan air di pantai, gerakan air terjun ataupun merekam cahaya mobil yang lewat di malam hari. Seperti aperture, shutter speed juga mempengaruhi banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

M atau Manual Exposure = Di mode ini, kita menentukan setting bukaan dan shutter speed.
Pengalaman saya: Manual mode biasa saya pakai kalau memang saya mau mendapatkan hasil tertentu, contohnya bila saya ingin hasil foto agak gelap (low key fotografi) jadi hasil akhirnya agak misterius, dramatis. Saya juga pakai manual fokus bila ingin bikin siluet dari sebuah objek.

Saya juga sering memakai manual mode ketika kondisi ruangan / lingkungan berganti2 intensitas cahayanya sehingga membingungkan kamera. Contoh seperti di konser, lampunya menyala dengan intesitas dan arah yang berubah-ubah, kadang sangat terang, kadang sangat gelap. Manual modelah satu2 solusinya.

Untuk mengecek apakah gambar yang diambil sudah maksimal, kita bisa melihat hasil akhir atau histogram.

Setting bukaan dan shutter speed akan saya ganti sesuai dengan perubahan cahaya, misalnya bila cahayanya tiba2 meredup, langsung saya set bukaan digedein atau shutter speed dilambatin atau menaikkan ISO.

Manual juga sering saya pakai kalau kondisi cahaya lingkungan konstan. Misalnya ketika pertandingan basket sekolah di dalam ruangan. Lampu-lampunyanya konstan. Pada saat tersebut, saya tinggal set aja bukaan, kecepatan dan ISO sebelum pertandingan dimulai, dan saya akan pakai sepanjang pertandingan, mudah bukan?

Penutup
Tentunya, selera dan gaya pemakaian tiap orang berbeda-beda, yang penting jangan takut coba-coba dan latihan sehingga Anda bisa memahami dan bisa mengunakan mode-mode kamera DSLR ini secara maksimal.

Catatan, mode-mode ini juga banyak ditemui di kamera non-DSLR, seperti superzoom dan kamera saku advance.